Satu Pukul || Asep Mulyana
Pukulan itu menghancurkan asaku Tatapan matanya bagai saga Pak Jangan biarkan anakmu tersiksa Hanya karena ia belum dewasa Belum masanya ia bekerja Apalagi menjadi tulang punggung keluarga Pak Harusnya kami kau nafkahi Lindungi kami anakmu Tapi kenapa kau hujani kami dengan pukulan Menyeret rasa sakit pada amarah Kejadian itu tersirat sudah dalam benak Tergambar jelas dalam jiwa Mengharap itu semua akan hilang Dan berganti dengan kebahagiaan Cukup pak Cukup Kami takut akan pukulan itu Kami sakit akan luka itu